Villa Lemon

Lemon adalah buah pavorit saya. Selain suka dengan rasa asamnya yang segar, harum lemon juga membangkitkan semangat bila sedang merasa lelah. Khasiat vitamin C yang terkandung didalamnya juga membuat lebih tertarik untuk menikmatinya. Lemon squash adalah minuman yang biasanya saya pesan kalau makan di restauran. Pokoknya segala hal yang berkaitan dengan lemon biasanya saya sukai.

Hari ini saya berada di sebuah tempat yang bernama Villa Lemon yang terletak di Jalan Holtikultura No 18 Lembang. Hadirnya saya disini sebagai peserta pelatihan pendampingan perlindungan perempuan dan anak yang diselenggarakan oleh BPPKB Provinsi Jawa Barat. Bersama empat teman dari P2TP2A jawa Barat saya mengikuti pelatihan yang akan diselenggarakan selama dua hari.

Untuk sampai di Villa Lemon, kami membutuhkan waktu sekitar 40 menit dari kantor dengan menggunakan taksi. Saat di taksi saya merasa sangat mual karena ternyata belum makan siang. Untunglah saat sampai di lokasi makan siang masih tersedia meskipun sudah memasuki pukul 14.20 WIB.

Villa Lemon terletak di pinggir sebuah lembah yang indah. Udara dan pemandangan Lembang yang sejuk dan segar mulai mewakili kenapa villa ini dinamakan lemon. Kamar-kamar yang disediakan di sini terdapat di bungalow-bungalow yang gedungnya masih baru. Terdapat banyak fasiltas bermain untuk anak-anak juga sebuah kolam renang. Sayang kali ini saya tidak membawa baju renang jadi hanya bisa melihat saja.

Segera setelah makan siang, saya memasuki ruangan pertemuan untuk mengikuti materi pertama pelatihan tentang pendampingan terhadap anak. Materi ini dibawakan oleh bapak Hamas Ichsan dari LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Jawa Barat. Beliau menyampaikan tentang apa itu pendampingan berdasarkan Undang-undang dan definisi dari disiplin ilmu yang dia pelajari dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.

Bapak berusia 59 tahun ini menyampaikan materi dengan ceramah dan entah kenapa membuat saya mengantuk. Agar tidak mengantuk, saya menulis catatan ini. Hal ini bukan berarti saya tidak menghargai apa yang beliau sampaikan. Karena materinya sudah ada di power point yang sudah dibuat, artinya saya tidak usah mencatatnya hanya tinggal menyimak apa yang beliau sampaikan.

Sebenarnya saya sudah memprediksi akan membosankan seperti ini, karena entah kenapa kalau badan pemerintah mengadakan pelatihan, maka yang ada didalamnya adalah parade ceramah. Mereka ngerti gak sih dengan makna pelatihan? dari sekian banyak kegiatan dari dinas pemerintah yang sudah saya ikuti selalu saja mereka membosankan seperti ini. Lain kalau yang mengadakan kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat. Mereka sangat paham apa beda pelatihan dengan seminar, lokakarya ataupun workshop.

Saya membayangkan coba bapak yang berbicara ini 30 tahun lebih muda, mungkin saya bersemangat melihat kegantengannya hehehe...Soalnya sepertinya dulu dia bekas orang ganteng. Ih...kok pikiran saya ngelantur gini. Biarin ah...biar gak bete...dan bikin ngantuk.

Saya memperhatikan peserta yang hadir di ruangan ini. Baru berjumlah delapan belas orang. Enam belas orang perempuan dan dua orang laki-laki. Peserta laki-laki juga tidak ada yang menarik. Hampir semua peserta terlihat ngantuk, lesu dan tak bersemangat. Kasur di kamar sudah melambai-lambaikan tangannya untuk saya temui. Juga pemandangan indah sekitar villa yang membuat saya sudah tidak betah duduk di ruangan ini. Untunglah saya bisa online jadi membuat tidak bete. Materi yang saya ikuti masih akan berlangsung 30 menit kedepan. Tampaknya saya harus menyiapkan pertanyaan agar bisa memecah kebisuan sesi ini. Yuk ah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue

Metaverse Untuk Kuliah Lapangan.