Mandi?

Hidung saya dini hari ini mampet. Memang sudah tiga hari gejala flu mulai mengganggu. Awalnya hanya gatal-gatal tenggorokan. Langsung saya antisipasi dengan vitamin C dosis tinggi dan makan dengan baik. Virus flu ini sepertinya malu-malu datang. Siang hari saya masih bisa beraktifitas seperti biasa. Namun saat udara dingin seperti ini sepertinya virus itu mulai menguatkan dirinya mengganggu imunitas tubuh saya.

Mandi...itu yang harus saya lakukan saat ini. Hal yang sebenarnya sangat tidak saya sukai. Kenapa pula saya harus mandi ditengah dingin kota Bandung yang menusuk. Uh...sepertinya saya harus masak air agar bisa mandi dengan air panas. Terbayang rambut panjang saya akan basah dan ah...tak usahlah dibayangkan. Cukup lakukan saja. Toh ritual menyebalkan yang saya lakukan ini juga karena diakibatkan oleh ritual yang menyenangkan. Hehe...kenapa ya orang Islam harus mandi setelah berhubungan seksual? bikin repot aja...

Saya teringat perkataan teman saya seorang Doktor lulusan Qum. Saat kami membicarakan hal ini dia berpendapat bahwa, Allah maha pencemburu.Saat seorang mahluk mengalami orgasme saat berhubungan seksual, maka saat itu pula dia mengalami titik lepas mengalami sebuah kenikmatan yang disebabkan oleh makhluk. Meski hanya beberapa detik saja, namun hal tersebut harus dibersihkan agar semua orientasinya kembali kepada sang Khalik. Karena orgasme sendiri sebenarnya merupakan pemberian-Nya.

Karena rasa cemburunya kah Dia merepotkan hambanya? atau apa maksudna? Bukankah berhubungan seksualpun sebenarnya sebagai sebuah representasi dari penyatuan kembali dua jiwa yang telah terpisah? Karena asal dari segala sesuatu adalah satu. Orgasme merupakan sebuah gambaran indahnya kalau berTauhid. Saat semuanya menjadi satu dalam titik Keabadian maka itulah Tuhan. Gambaran sekilas tentang keindahan Abadi dalam orgasme ini setidaknya bisa membuat motivasi bahwa kenikmataan yang tak terhingga dan tak berbatas akan bisa di raih seorang manusia bila memang berTauhid pada-Nya. Ya setidaknya alasan ini bisa membuat saya tidak keberatan untuk mandi dan keramas dini hari ini.

Sepertinya air mandi sudah mendidih...saya harus mandi dulu untuk mendapatkan kenikmatan lain. Kenikmatan yang bukan indrawi. Kenikmatan sejati bercumbu dengan Kekasih Tertinggi. Semoga juga jadi terapi agar flu ini segera menyingkir...Yuk ah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Aksi-Refleksi Bersama Bloom

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue