Bohong

Sepuluh menit lagi pulang. Seharian berhadapan dengan seorang anak perempuan yang menjadikan bohong sebagai alat untuk bertahan hidup. Kebohongan sudah sedemikian terinternalisasi sehingga tak ada lagi rasa resah meski banyak kebohongannya sudah terungkap. Tes psikologi tak mampu mengungkap identitas sebenarnya meski sudah hampir dua bulan psikolog menanganinya.

Bekerja laksana detektif. Menyelidiki fesbuk dan menghubungi orang-orang yang sekiranya berhubungan dengan subjek. Beberapa terhubung namun mereka juga merasa jadi korban subjek. Hari ini relawan mengunjungi alamat mantan pacarnya yang mungkin bisa memberikan keterangan. Juga alamat di Bandung yang katanya pernah dia tinggali cukup lama. Huff...semoga ada jalan terang dan terungkap motif sebenarnya kenapa sampai dia merepotkan polda Jabar dan P2TP2A Jabar sedemikian rupa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue

Metaverse Untuk Kuliah Lapangan.