Lemari Plus Partisi
Dua bulan sudah saya memesan sebuah lemari buku yang berfungsi tambahan sebagai partisi ruangan. Saya memesan lemari partisi tersebut karena melihat kantor memesannya dan ternyata multi fungsi. Sebagai lemari karena rangkanya terbuat dari besi, maka terlihat kokoh. Sebagai partisi dia bisa dipakai untuk layar persentasi rapat selain juga memiliki roda yang fleksibel mau dipindah-pindah dan juga bisa dikunci.
Saat memesan saya bercerita pada pegawai pembuat partisi tersebut, bahwa seringkali orang yang lewat depan rumah bertanya apakah ini perpustakaan? karena saat pintu rumah saya terbuka maka yang terlihat adalah lemari yang dipenuhi buku yang saya simpan sebagai partisi ruangan. Sebagian buku yang saya punya tidak menempati tempat yang layak, karena tiga lemari sudah tidak muat. Maka saya memutuskan untuk memesannya meski harganya cukup tinggi.
Setelah sekitar 1 bulan pemesanan, saya diperlihatkan gambar jadi lemari partisi tersebut lewat email. Tampak depan dan belakang saja tampak samping tidak ada. Saya terkejut kenapa jadinya hanya sebuah partisi yang dipaksakan menjadi sebuah lemari? Untuk lebih jelas ahirnya saya melihat bentuk asli dari lemari tersebut. Betul-betul mengecewakan.
Lebar samping partisi tersebut hanya 20 cm artinya hanya bisa menyimpan buku-buku kecil, bagaimana dengan kitab-kitab saya yang lebar dan tebal? Sebuah papan albasia ditempelkan dibalik sebuah partisi ruangan dan mereka bilang itu lemari? sebelah mana? saat itu saya bertanya kenapa jadinya partisi yang bisa jadi lemari dan bukan lemari yang bisa jadi partisi? bukankah latar belakang saya memesan juga karena ingin punya lemari buku yang multi fungsi? sekali lagi saya adalah orang yang mudah terbujuk dan sulit bilang tidak pada saat seseorang ingin dikasihani. Ahirnya saya menyetujui dengan syarat ada beberapa yang diperbaiki.
Malam hari pemilik tempat pembuatan lemari itu menelfon saya dan menanyakan keputusan. Saya bilang karena sudah 2 bulan lalu saya pesan dan sudah saya kasih uang muka maka saya siap menerima lemari itu meski terus terang saya tidak sreg dengan hasilnya. Dia bertanya "sebelah mana ibu tidak sregnya" saya jelaskan bahwa yang utama buat saya adalah lemari buku bukan partisinya. Fungsi partisi hanya fungsi tambahan bukan yang utama. Selain juga hasilnya terlihat kampungan karena dikerjakan oleh orang yang tidak terbiasa bikin lemari kayu melainkan lemari besi. Sehingga kasar dan norak. Penjelasan saya yang panjang lebar membuat pemilik memahami dan ahirnya membatalkan pesanan saya dan mengembalikan uang muka yang sudah saya pesan.
Ahirnya hari ini saya punya lemari buku baru yang bisa berfungsi sebagai partisi yang harganya 1/3 dari yang sebelumnya saya pesan. Lega sekali rasanya bisa mendapatkan sesuai keinginan baik model maupun ukuran terlebih ada promo harga karena toko tersebut baru dibuka. Tadinya saya sudah mempersiapkan mental kalau memang partisi kampungan tersebut memang berjodoh dengan rumah saya. Ya sudahlah sekali lagi saya harus tegas bila memang tidak sesuai dengan perjanjian awal maka jangan ragu untuk membatalkan. Karena terus terang selama dua minggu setelah barang jadi saya terganggu dengan rasa kesal.
Saat memesan saya bercerita pada pegawai pembuat partisi tersebut, bahwa seringkali orang yang lewat depan rumah bertanya apakah ini perpustakaan? karena saat pintu rumah saya terbuka maka yang terlihat adalah lemari yang dipenuhi buku yang saya simpan sebagai partisi ruangan. Sebagian buku yang saya punya tidak menempati tempat yang layak, karena tiga lemari sudah tidak muat. Maka saya memutuskan untuk memesannya meski harganya cukup tinggi.
Setelah sekitar 1 bulan pemesanan, saya diperlihatkan gambar jadi lemari partisi tersebut lewat email. Tampak depan dan belakang saja tampak samping tidak ada. Saya terkejut kenapa jadinya hanya sebuah partisi yang dipaksakan menjadi sebuah lemari? Untuk lebih jelas ahirnya saya melihat bentuk asli dari lemari tersebut. Betul-betul mengecewakan.
Lebar samping partisi tersebut hanya 20 cm artinya hanya bisa menyimpan buku-buku kecil, bagaimana dengan kitab-kitab saya yang lebar dan tebal? Sebuah papan albasia ditempelkan dibalik sebuah partisi ruangan dan mereka bilang itu lemari? sebelah mana? saat itu saya bertanya kenapa jadinya partisi yang bisa jadi lemari dan bukan lemari yang bisa jadi partisi? bukankah latar belakang saya memesan juga karena ingin punya lemari buku yang multi fungsi? sekali lagi saya adalah orang yang mudah terbujuk dan sulit bilang tidak pada saat seseorang ingin dikasihani. Ahirnya saya menyetujui dengan syarat ada beberapa yang diperbaiki.
Malam hari pemilik tempat pembuatan lemari itu menelfon saya dan menanyakan keputusan. Saya bilang karena sudah 2 bulan lalu saya pesan dan sudah saya kasih uang muka maka saya siap menerima lemari itu meski terus terang saya tidak sreg dengan hasilnya. Dia bertanya "sebelah mana ibu tidak sregnya" saya jelaskan bahwa yang utama buat saya adalah lemari buku bukan partisinya. Fungsi partisi hanya fungsi tambahan bukan yang utama. Selain juga hasilnya terlihat kampungan karena dikerjakan oleh orang yang tidak terbiasa bikin lemari kayu melainkan lemari besi. Sehingga kasar dan norak. Penjelasan saya yang panjang lebar membuat pemilik memahami dan ahirnya membatalkan pesanan saya dan mengembalikan uang muka yang sudah saya pesan.
Ahirnya hari ini saya punya lemari buku baru yang bisa berfungsi sebagai partisi yang harganya 1/3 dari yang sebelumnya saya pesan. Lega sekali rasanya bisa mendapatkan sesuai keinginan baik model maupun ukuran terlebih ada promo harga karena toko tersebut baru dibuka. Tadinya saya sudah mempersiapkan mental kalau memang partisi kampungan tersebut memang berjodoh dengan rumah saya. Ya sudahlah sekali lagi saya harus tegas bila memang tidak sesuai dengan perjanjian awal maka jangan ragu untuk membatalkan. Karena terus terang selama dua minggu setelah barang jadi saya terganggu dengan rasa kesal.
Komentar
Posting Komentar