Kembali pada keseharian

Sore ini menu makan saya maknyosss.... ikan asin gabus goreng terus saya tumis dengan tomat cabe rawit bawang merah dan putih. Rasanya seperti melayang ke Antartika hehe kayak pernah aja ya...Tapi bener nikmaat banget. Belakangan ini saya memang selalu tak berselera makan. Kalau  makan bukan sesuatu yang penting buat tubuh mungkin saya malas melakukannya.

Hanya malas makan makanan berat memang, sayur dan buah selalu semangat saya santap. Saat haid seperti sekarang tekanan darah saya setelah diperiksa  hanya 80/75. Tak terasa pusing sebenarnya, kalau tidak ditakut takuti dokter. Loh kok bisa? ya iyalah saya yang merasakan enjoy aja, eh dokter kantor malah nakut-nakutin setelah memeriksa tensi. Dia menyarankan agar saya lebih banyak makan sayuran hijau dan olah raga.

Mengikuti saran dokter hari jum'at kemarin saya pergi berenang. Berenang sendirian tanpa ditemani anak-anak. Meski cuma satu jam, saya pikir cukup efektif membakar kalori karena fokus dan konsen berenang. Kalau senam setiap habis subuh saya selalu melakukan senam. Sebenarnya badan saya lebih terasa bugar belakangan ini dengan rajin senam. Kalau berat badan tidak naik, jangan dipermasalahkan. Ini sudah jadi masalah klasik saya dari dulu. Tapi menurut tabel berat badan masih masuk dalam ukuran normal meski sedikit di atas garis kurus. Ah egepe deh...

Suami saya baru pulang menengok ibunya. Ia membawakan buah jambu biji merah kesukaan saya. Meski saat menuliskan ini saya sudah sikat gigi dan berencana tidak akan menyantap apa apa lagi, tapi si jambu seksi itu tak bisa dibiarkan begitu saja. Kembali saya melayang menuju Antartika....masya Allah ini jambu manis bangeet. Segala puji bagi yang sudah menciptakan jambu ini. Semoga tekan darah saya naik dan normal kembali. Tentu ada hadiah spesial buat yang sudah membawakan jambu ini.

Malam ini saya berencana tidur awal agar tengah malam bisa bangun dan menyelesaikan artikel yang sudah saya buat tentang perjalanan ke China kemarin. Artikel yang pertama tentang Forbidden City dengan sudut pandang teori seksualitas Freud. Dari kemarin artikel ini tidak selesai selesai karena saya disibukan dengan kembali mengurus rumah dan anak-anak yang kemarin agak lama ditinggalkan. Artikel yang kedua tentang Agama (spiritualitas) bagi orang di China yang nota bene negara Komunis. Nah untuk yang kedua ini bahannya masih belum lengkap. Maggy tour guide di China kemarin banyak bercerita tentang keputusannya untuk bertuhan pada lima tahun terahir ini. Memang sangat kasuistik tapi paling tidak bisa jadi cerita yang menarik untuk artikel ini.

Beberapa artikel lain sebenarnya terbersit juga di kepala. Saya ingin bercerita tentang panda di China. Ingin bercerita berburu makanan halal di sana. Ingin bercerita tentang toilet kering yg bikin saya tersiksa. Ingin bercerita banyaaak sekali. Semua belum saya keluarkan dan kaitkan kira-kira nilai apa yang bisa diambil...ah malming dulu ya...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Aksi-Refleksi Bersama Bloom

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue