Pernahkan anda melihat kecoa
terbalik? Ada yang pernah dan ada yang belum. Bagi yang belum, jangankan
memperhatikan kecoa terbalik, melihatnya melintas saja sudah bikin geli. Maklum
kecoa diidentikan dengan binatang yang jorok. Bagi yang sudah, penulis mencoba
mengajak anda mengingat kembali apa kira-kira yang dilakukan kecoa saat
tubuhnya terbalik akibat diburu manusia atau diburu mahluk yang lain?
Pada saat kecoa terbalik, ia akan
terus menggerak gerakan tubuhnya. Meski waktu yang dihabiskan saat menggerak
gerakan tubuhnya itu lama, sang kecoa tetap akan bergerak gerak. Ternyata hal
ini dilakukan karena bila kecoa itu diam saat kondisi tubuhnya terbalik, maka
hewan lain dalam hal ini semut semut akan mengelilinginya dan bisa dipastikan
akan menjadi korban dari kumpulan hewan kecil tersebut. Selain untuk
menghindari semut semut yang akan memangsanya, usaha kecoa yang terus menggerak
gerakan diri juga bisa membangkitkan daya ungkit tubuhnya sehingga ia bisa ada
dalam posisi semula.
Apa kaitannya kecoa terbalik
dengan permasalahan manusia? Terutama manusia yang sedang ada dalam lembah
kesulitan hidup? Manusia yang demikian sangat tidak berdaya sama dengan kondisi
kecoa terbalik. Kecoa tidak diam. Karena diam berarti kematian. Manusia pun
bila diam dalam lembah kesulitan dan tidak melakukan apa apa tentu hanya
kegelapan dan kesempitan yang menyapa. Padahal siapa manusia yang ingin ada
dalam kondisi demikian?
Manusia bisa mencontoh usaha
kecoa yang terus bergerak gerak dengan gigih untuk bisa bangkit dan kembali
meneruskan hidupnya. Kecoa saja bisa kenapa kita manusia tidak bisa? Bukankah potensi
kita lebih sempurna dibandingkan kecoa?
Bergerak dan berusaha untuk
menyelesaikan berbagai persoalan merupakan keharusan, karena bagaimanapun juga
diam ternyata tidak menghasilkan apa-apa. Terus bergerak bila dikaitkan dengan
analogi sebuah kumparan akan menghasilkan energy dan magnet. Energi untuk
bangkit dari lembah kesulitan dan magnet yang akan menarik hal hal yang membantu
tercapainya sebuah tujuan.
Kondisi seseorang yang berada
dalam sebuah lembah kesulitan hidup, bisa menjadi alasan yang kuat untuk terus
bergerak. Bergerak akan mengurangi perasaan tertekan akibat berbagai
permasalahan. Tidak hanya itu bergerak bisa
menjadikan seseorang sampai ke permukaan atau bahkan bisa melejit menggapai
langit. Karena sebuah tujuan yaitu kesuksesan akan semakin dekat diraih kalau
dilangkahkan dengan terus bergerak.
Orang beriman akan diuji dengan kematian
(duka cita/kesulitan) dan kehidupan (sukacita/kesuksesan) untuk melihat siapakan
yang terbaik amalnya? Amal berupa perbuatan baik yang terjadi bila manusia
terus bergerak. Ini merupakan perkataan
Allah dalam Qur’an surat al Mulk (62) ayat 2. Kalau begitu gerak merupakan sebuah
keniscayaan.
Ada satu hal yang sangat penting
yang mendasari semua hal yang dibicarakan tentang terus bergerak dari tulisan
ini. Hal yang mendasari semua gerak yang dilakukan adalah sebuah NIAT POSITIF
(Positive Intention). Niat positif ada dalam pola pikir positif. Niat positif
inilah yang menjadi dasar dari semua gerak (action) yang dilakukan. Gerak
(action) positif akan menghasilkan (result)
positif juga. Muncul pertanyaan, gerak seperti apa yang harus dilakukan?
Nah untuk jawaban pertanyaan ini kita ikuti pertemuan The Runners yang ketiga,
tunggu ya….
Blue Diamond 24 Januari 2013
Refleksi pertemuan ke-2 'The
Runners' komunitas Muda Mulia yang disampaikan oleh Rendy Saputra. Menulis merupakan cara untuk mengikat ingatan. Tidak hanya terpatri dalam ingatan saja semoga ia menjadi gerak yang terus berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar