Pada satu sore
Menulis secara konsisten saat ini belum bisa dijalankan. Tak usahlah tanya alasan, banyak hal bisa dikemukakan mulai dari yang rasional sampe yang irasional. Seru juga sebenarnya kalau berbagai alasan tersebut bisa dituliskan. Ide menulis mungkin akan mengalir mengikuti logika diri yang tidak mau konsisten dengan apa yang sudah ditetapkan. Tapi sekali lagi...saya tidak mau beralasan karena hanya orang gagal saja yang selalu mencari alasan seperti buku No Excuse nya Isa alamsyah. Hehehe...ahirnya orang malas ini kembali beralasan untuk menulis.
Sore ini saya duduk di ruang tamu jurusan memanfaatkan wifi fakultas. Nah...kalo alasan gak bisa nyambung internet karena modem habis quota tentu dengan wifi yang kenceng ini alasannya bisa dipatahkan. Tinggal duduk manis habis absen finger print sebentar terus buka laptop, bisa deh nulis di Blog. Plus down load jurnal pdf yang dibutuhkan. Huff...duduk manis saja kalah oleh alasan. Terus apa sebenarnya yang saya inginkan? Mungkin saja saya belum mengetahui keinginan spesifik diri sendiri, sehingga karena tidak tahu makanya geje alias gak jelas action nya.
Kalo masih tersisa diingatan tentang buku ON nya Jamil Azaini sebelum seseorang bisa action, memang harus memiliki Vision yang jelas. Pandangan ke depan tentang apa yang selama ini dilakukan. Untuk apa? Tentu saja menulis merupakan salah satu strategi agar visi hidup menjadi hamba yang bermanfaat bagi sesama bisa terwujud. Bermanfaat terutama dari pengetahuan yang diperoleh. Karena saat ini habitat yang ditempati merupakan salah satu pusat pengetahuan di Jawa Barat.
Berbagi manfaat dari tulisan yang dihasikan belum bisa dilakukan dengan konsisten karena tulisan yang sangat genting harus diselesaikan. Tulisan sebagai bentuk pemenuhan rasa syukur pada diri. Tulisan yang akan menandai selesainya satu babak, untuk kemudian menghadapi babak yang lain. Merevisi dan membereskan tulisan yang terus dikritik dan dianalisis tidak hanya menguras pikiran, tapi juga perasaan. Harus dihadapi memang dan saya memiliki keyakinan hal ini bisa segera diselesaikan. Sore ini...do'a yang saya panjatkan ialah semoga Allah meminjami saya tangannya sehingga bisa mengetik dengan tuntas. Memberikan ilmunya kepada saya yang sering blank dengan apa yang sedang dikerjakan. Melembutkan hati orang-orang yang ditugasi membimbing saya. Menyehatkan semua anggota keluarga sehingga konsentrasi mudah didapatkan.
Sore ini saya duduk di ruang tamu jurusan memanfaatkan wifi fakultas. Nah...kalo alasan gak bisa nyambung internet karena modem habis quota tentu dengan wifi yang kenceng ini alasannya bisa dipatahkan. Tinggal duduk manis habis absen finger print sebentar terus buka laptop, bisa deh nulis di Blog. Plus down load jurnal pdf yang dibutuhkan. Huff...duduk manis saja kalah oleh alasan. Terus apa sebenarnya yang saya inginkan? Mungkin saja saya belum mengetahui keinginan spesifik diri sendiri, sehingga karena tidak tahu makanya geje alias gak jelas action nya.
Kalo masih tersisa diingatan tentang buku ON nya Jamil Azaini sebelum seseorang bisa action, memang harus memiliki Vision yang jelas. Pandangan ke depan tentang apa yang selama ini dilakukan. Untuk apa? Tentu saja menulis merupakan salah satu strategi agar visi hidup menjadi hamba yang bermanfaat bagi sesama bisa terwujud. Bermanfaat terutama dari pengetahuan yang diperoleh. Karena saat ini habitat yang ditempati merupakan salah satu pusat pengetahuan di Jawa Barat.
Berbagi manfaat dari tulisan yang dihasikan belum bisa dilakukan dengan konsisten karena tulisan yang sangat genting harus diselesaikan. Tulisan sebagai bentuk pemenuhan rasa syukur pada diri. Tulisan yang akan menandai selesainya satu babak, untuk kemudian menghadapi babak yang lain. Merevisi dan membereskan tulisan yang terus dikritik dan dianalisis tidak hanya menguras pikiran, tapi juga perasaan. Harus dihadapi memang dan saya memiliki keyakinan hal ini bisa segera diselesaikan. Sore ini...do'a yang saya panjatkan ialah semoga Allah meminjami saya tangannya sehingga bisa mengetik dengan tuntas. Memberikan ilmunya kepada saya yang sering blank dengan apa yang sedang dikerjakan. Melembutkan hati orang-orang yang ditugasi membimbing saya. Menyehatkan semua anggota keluarga sehingga konsentrasi mudah didapatkan.
Komentar
Posting Komentar