Hendak Kemana?

Bergulir tanpa henti.
Tak pernah sedikitpun menoleh tuk kembali.
Peristiwa berkali kali.
Tetap tak peduli.

Menatap lurus ke depan
Melangkah perlahan
Sesekali terdengar sapaan
Hendak kemana wahai puan?

Entahlah...
Tatapan tanpa wajah pucat dan suram
berdiri di atas kaki sendiri
bergandengan tangan merangkai hari
memeluk tangis
membelai luka
mendekap iba
para perempuan dan anak dengan air mata

Menatap lurus ke depan
Bergegas ia berjalan
Kembali terdengar sapaan
Hendak kemana wahai puan?

Entahlah..
memberikan asa yang dipunya
siapapun penduduk bumi
kapanpun terjadi
dimanapun bersembunyi
temukan makna silaturrahmi
Marifat sejati







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Kembali!

Sunan Ampel dan Cardinal Virtue

Metaverse Untuk Kuliah Lapangan.