Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Memangnya Kenapa Dengan Perempuan?

Sepasang bidadari kecil tersenyum di balik selimut hangatnya. Setelah cerita seekor anak lebah mencari induknya mengantar mereka tertidur lelap. Keduanya putih bersih menunggu tinta apa yang akan digoreskan untuk mengisi lembaran yang masih kosong. Sepasang bidadari kecil itu anak perempuanku. Anak perempuan yang akan menghadapi dunia yang tidak bersahabat dengan mereka. Kelak kondisi inilah yang akan membuat mereka kuat menghadapi apapun. Kenapa dunia tidak bersahabat dengan perempuan? Sejarah mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan sudah dilakukan bahkan pada perempuan yang baru lahir. Ini terabadikan dalam al-Quran surat al-Hijr ayat 58-59: “ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuannya, hitamlah mukanya dan ia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya dengan menaggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah? Ketahui

Kartini dan Kesehatan Reproduksi

25 tahun usia Kartini saat ia menutup matanya untuk terakhir kali. Hanya empat hari setelah melahirkan ia bisa merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu. Atau mungkin Kartini belum sempat merasakan kebahagiaan itu diakhir hidupnya. Muncul pertanyaan dibenak penulis kenapa Kartini meninggal dalam usia yang begitu muda dan habis melahirkan? Jangan-jangan kematian kartini berhubungan erat dengan peristiwa melahirkan yang dialaminya. Melahirkan merupakan peristiwa reproduksi perempuan, dimana pertaruhan hidup dan mati seorang ibu ditentukan. Setelah mengandung selama 9 bulan, seorang ibu harus berjuang sekuat tenaga mengeluarkan seorang bayi yang dikandungnya. Kesehatan reproduksi tidak sekedar berkaitan dengan hamil dan melahirkan. Kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental dan social yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya. Kondisi mental dan s

Mewujudkan Hidup Penuh Makna

Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat buat manusia yang lain. Hadis nabi ini setidaknya menjadi inspirasi buat saya dalam menjalani hidup. Saya ingin hidup ini bisa memberikan manfaat positif bagi orang lain sehingga saya bisa mendapatkan makna. Makna disini hadir bukan karena dianggap berjasa oleh manusia lain, melainkan makna itu hadir karena secara spiritual saya menjalankan kehidupan dengan baik sesuai dengan keinginan Zat yang menciptakan semua makhluk. Sebagai seorang yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan, saya merasakan pengalaman yang unik karena keperempuanan saya. Kenapa saya katakan unik? Karena dalam hal apapun juga jenis kelamin ini sangat mempengaruhi orang lain memandang saya. Sebagai contoh sejak kecil saya sudah ditugasi membantu ibu mengurus rumah mulai dari mencuci, menyapu dan lain-lain. Sedangkan adik laki-laki saya bebas bermain tanpa di tugasi apapun, bahkan dia sering diistimewakan dengan selalu dipenuhinya segala keinginannya. Saat dewasa