Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Kue Perjuangan

Susu jahe panas membuka kamis cerah ini. Rasa jahe yang hangat menelusupi relung bathinku. Setelah mengantarkan kedua buah hati pergi sekolah juga melepas kepergian suami mengajar ke luar kota, tinggal ku sendiri. Membuka email, fesbuk, kompasiana dan blog ini sambil mencuci pakaian. Hari ini pukul 10 aku akan bertemu dengan teman-teman sekelas di Religious Studies yang sudah hampir setahun ini tidak bertemu. Perkuliahan beres semenjak semester 4 satu tahun lalu. Saat ini kami sudah berada di semeser 6 dan semuanya sedang menyelesaikan disertasi. Kangen juga rasanya menikmati kebersamaan yang selama ini tercipta. Selama kuliah di Religious Studies, kami sering kali berkuliah tidak di kelas. Kami kadang mengajak dosen untuk kuliah ditempat tempat wisata yang menyenangkan. Vihara di Lembang, Ciater, Sindang reret, Cipanas Garut, Puncak Drajat Garut, Bromo, Borobudur, Jogja, Lampung dan beberapa rumah makan sekitar Bandung. Dosen-dosen yang mengajar kebanyakan masih muda dan enerjik

Perkosaan

Beberapa kasus dilaporkan di lembaga kami terkait perkosaan. Perkosaan yang dilakukan oleh teman dekat merupakan kasus yang paling banyak masuk. Kadang serba salah menanganinya. Secara psikologis, kadang kasihan melihat korban yang dilaporkan masih muda dan belum siap jadi ibu. Sehingga kadang solusi instan yang  diinginkan keluarga   agar beres urusan ialah  dengan aborsi. Tapi sekali lagi apakah itu perlu? mengingat pelaku adalah orang dekat atau pacar korban yang artinya tak mungkin terjadi kehamilan bila relasi itu tidak terlalu dekat. Paling tidak pihak perempuan yang jadi korban memiliki andil dalam kehamilannya dengan membiarkan dirinya menjadi korban. Karena perkosaan dalam sebuah relasi tidak terjadi dengan tiba-tiba. Ada proses yang mendahuluinya. Tiba-tiba saya teringat dengan perlakuan seorang ibu yang memukuli anakknya di depan umum ketika ia mengetahui anaknya hamil duluan. Sang ibu begitu marah sehingga melakukan kekerasan fisik dan psikis yang sampai hari ini sulit di

Freire untuk Esok

Malam ini saya belum bisa memejamkan mata. Besok merupakan hari pertama saya mengajar di semester genap. Apa hubungannya tidak bisa memejamkan mata dengan besok mengajar? bukankah hal ini sudah biasa terjadi selama 8 tahun saya mengajar di Kampus. Hehe hubungannya memang tidak signifikan tapi entah kenapa malam ini saya belum juga mau tidur. Kopi luwak putih memang saya minum ashar tadi. Efek caffeinnya mungkin sudah hilang. Namun entah kenapa kantuk belum juga datang. Malam ini setelah menemani anak belajar saya menemani ayahnya tidur. Lalu mempersiapkan segala hal untuk kemudahan aktifitas esok. Pakaian mulai dari kerudung, rok dan baju sudah saya setrika. Sepatu yang akan dipakai juga sudah saya siapkan dan simpan di ruang depan. Besok saya mengajar pukul 08.40 di Gedung Y-12. Agenda esok sudah saya tulis di catatan agar efisien dan mudah. Setelah mengajar saya akan membimbing mahasiswa sampai pukul 11.00. Setelah itu saya berencana akan pergi ke kantor di jalan riau no 2. Ngant