Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Kejam!!!

Perut terasa perih dan lapar malam ini. Namun pikiran saya tidak menggubrisnya apalagi menggerakan anggota tubuh untuk meredakannya. Ada hal lain yang sedang saya lakukan. Hal yang membuat saya seringkali mengalami ekstase saat melakukannya. Apa itu? membaca dan menulis!. Malam ini menulis catatan harian menjadi pilihan. Membaca beberapa jurnal lawas. Mempersiapkan sebuah tulisan untuk menyambut hari anak internasional tanggal 1 juni ini. Memang tidak terlalu konsen. Saya beberapa kali membuka file proposal untuk pemberdayaan masyarakat, juga membaca penelitian untuk disertasi. Mungkin berputar putar dari satu file ke file lain, tapi gaya inilah yang saya sukai. Malam ini teringat dengan seorang anak 11 tahun yang melahirkan. Seorang anak yang menjadi korban perkosaan dan menanggung sakit yang amat sangat akibat perkosaan tersebut. Seseorang laki-laki berhati iblis sudah merampas masa kecil yang indah dan membuat masa depan gadis kecil tersebut menjadi buram. Perbuatan biadab den

Ingin Kembali!

Adrenalin menjadi terpacu saat beberapa peluang ada dihadapan mata. Peluang yang memudahkan pencapaian finish sesuatu yang sudah dimulai. Peluang yang satu persatu sudah mulai menampakan bunganya yang indah. Semoga bunga tersebut sukses diserbuki dan menjadi buah. Buah yang manis yang tentunya menyenangkan sang penanam. Hmm...mulai menata diri. Hari demi hari bahkan jadwal keseharian harus kembali disusun. Ah...betapa menyenangkan kembali memiliki spirit untuk meraih sesuatu. Aha! rasa inikah yang dimiliki oleh seseorang dalam berjuang? Semangat positif dan keyakinan untuk meraih sesuatu yang membahagiakan? Ya...inilah sisi menyenangkan dari seorang pejuang. Rasa cinta yang dirasakan untuk menempuh sebuah tujuan akan menutupi semua lara. Menghapus semua duka. Menjadikan apa yang tampak selalu indah. Meski berliku dan terjal tak menjadi halangan untuk terus mendaki demi sebuah kebahagiaan. Para penonton melihat betapa menderita dan bodoh sang pejuang. Ia bisa mendapatkan hal terba

Sekedar celoteh

Waktunya hampir habis. Segeralah bergegas. Mengurusi hal tertunda yang belum juga tuntas. Menggeliat dengan malas. Melewati jalanan macet dan panas? Ah...tak bisakah Nobita meminjamkan pintu ajaib Doraemon?, tapi itu pikiran instan yang tidak jelas. Setiap hal yang instan hanya melemahkan semangat perjuangan. Berjuang untuk apa dan dimana? Kenapa pula mesti berjuang? tak bisakah hidup saat ini dan disini dengan santai. Menghabiskan hari dengan hal yang menyenangkan. Apakah berjuang bukan hal yang menyenangkan? Bukan! selama ini berjuang selalu identik dengan sesuatu yang berat, menderita dan susah payah. Tak ingatkah sebuah lagu nasyid yang berjudul Sekeping Hati? Disana dikatakan bahwa jalan kebenaran tak pernah sunyi ada ujian yang datang menyapa ada perangkap menuju mangsa. Atau juga sepenggal nasyid sedih yang mengatakan bahwa kasih sayangMu selalu berada dalam kemiskinan dan juga dalam penderitaan. Lantas untuk apa berjuang kalau memang hanya merasakan penderitaan? Penderita