Menjadi Ibu Haruskah Bau?
Ruangan rapat sudah terisi hampir penuh. Saya terlambat 20 menit dari undangan yang diberikan. Segera saya mencari tempat duduk yang kosong di jajaran dosen perempuan. Dosen perempuan di fakultas ini hanya berjumlah 18 orang dari 98 orang. Terlihat mereka duduk berkumpul di sebelah kiri ruangan. Ternyata tempat duduk yang masih kosong terletak paling depan. Sebelum duduk saya bersalaman cipika cipiki seperti biasa dengan dosen perempuan yang duduk berdekatan. Dari beberapa yang saya salami ada hal menarik yang saya rasakan. Saat saya bersalaman tadi ada satu orang yang saya pikir sangat drastis perubahannya. Sebenarnya saya agak sungkan membahas dan menuliskan hal ini, tapi terus terang masalah ini agak sulit saya abaikan. Teman saya baru saja melahirkan dan menyusui. Wajar saja kalau bentuk badannya belum kembali pada kondisi semula. Tapi bukan bentuk badan yang mengganggu pikiran saya, melainkan aroma dan penampilannya saat ini. Dulu saat dia masih gadis, saya sering ikut shalat ...